GADAIKREDITCEPAT.COM – Gunung Gajah Mungkur, yang terletak di Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan gunung purba dengan bentuk menyerupai gajah. Gunung ini diyakini pernah meletus puluhan tahun silam dengan kekuatan 6 VEI (Volcanic Explosivity Index). Selain memiliki keindahan alam yang memukau, gunung ini juga menyimpan banyak cerita mistis yang menarik perhatian.
Di kaki Gunung Gajah Mungkur, terdapat sebuah dukuh bernama Dukuh Kerto. Menurut Tupar, Ketua RT setempat yang berusia 50 tahun, kawasan gunung ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Dari puncaknya, pengunjung bisa menikmati hamparan sawah hijau yang menenangkan mata. Meskipun cuaca di sekitar bisa terasa panas, udara di area puncak tetap terasa sejuk dan menyegarkan.
Tupar juga menyebut bahwa pada bulan-bulan tertentu, gunung ini ramai dikunjungi orang-orang yang datang untuk bermeditasi. Di puncaknya terdapat sebuah gua yang menjadi magnet bagi masyarakat dari berbagai wilayah. Gua itu dinamakan ‘Glenggang Jati’, sebuah nama yang diambil dari salah seorang sesepuh Desa Kedungsono. Menurut cerita warga, gua yang sekilas tampak kecil ini memiliki dimensi gaib, terutama pada malam 1 Suro, di mana berapa pun jumlah orang bisa masuk ke dalamnya. Warga setempat percaya bahwa gua tersebut bukan sekadar gua biasa, melainkan menyerupai sebuah kerajaan mistis.
Kondisi gua yang selalu bersih menambah aura mistisnya. Namun, tidak sembarang orang boleh melakukan hal-hal sembrono di sana. Masyarakat percaya bahwa tindakan-tindakan melanggar norma di area tersebut, seperti berbuat asusila, dapat mendatangkan kesialan. Di sisi lain, banyak tokoh penting yang mengunjungi gua ini untuk bermeditasi pada malam 1 Suro dengan harapan mendapatkan keberuntungan dalam hidup mereka.
Tidak jauh dari Gunung Gajah Mungkur, terdapat sebuah gunung lain yang disebut Gunung Rondo atau Gunung Janda. Tupar berbagi cerita dari para leluhur tentang asal usul nama gunung ini. Konon, dahulu Gunung Rondo merupakan bagian dari pasangan gunung suami-istri yang sedang menuju Surakarta. Namun, pasangan tersebut terpisah karena sang istri tertinggal di lokasi saat fajar menyingsing, sementara sang suami telah sampai di wilayah Desa Tiyaran (yang kini dikenal sebagai Gunung Sepikul). Kisah ini menambah daya tarik mistis kawasan tersebut.
Meskipun memiliki keindahan alam dan cerita budaya yang kuat, akses menuju kawasan Gunung Gajah Mungkur masih memerlukan perbaikan. Tupar menjelaskan bahwa program TMMD Kodim Sukoharjo tengah berupaya meningkatkan aksesibilitas jalan menuju lokasi tersebut. Ia berharap dukungan dari kementerian terkait dapat membantu mengembangkan potensi wisata alam Gunung Gajah Mungkur agar semakin dikenal dan diminati wisatawan.
Baca Juga : Misteri Kawanan Rusa yang Berkumpul di Museum Nasional Nara