GADAIKREDITCEPAT.COM – Kisah tersesatnya pendaki di Gunung Salak selalu menghadirkan ceritera yang mencekam. Peristiwa yang menimpa empat pendaki, Hadi, Ishak, Aska, dan Angga, menjadi salah satu pengalaman misterius yang sulit dilupakan. Mereka mengisahkan bertemu dengan hewan aneh, mendengar alunan gamelan Sunda di tengah hutan, hingga menyaksikan penampakan prajurit dari masa lalu.
Tanpa mereka sadari, keempatnya justru tersesat selama tiga bulan di Gunung Salak, hingga tiba-tiba mendapati diri mereka berada di Cirebon, Jawa Barat. Cerita ini disampaikan oleh Hadi melalui kanal YouTube RJL 5, sebagaimana dikutip pada Selasa (7/12/2021). Yang lebih mengejutkan, Hadi merasa hanya menghilang sekitar dua minggu. Selama ia dinyatakan hilang, sang ayah telah merelakan kepergiannya dengan mempersiapkan makam, dan teman-teman sekolahnya bahkan telah mengadakan acara perpisahan.
Peristiwa ini bermula pada tahun 2009, setelah pembagian rapor sekolah. Hadi bersama Ishak, Aska, dan Angga memutuskan mendaki Gunung Salak. Mereka berangkat menggunakan transportasi umum dari Jakarta menuju Sukabumi melalui jalur pendakian Cidahu. Selama perjalanan ke puncak, Hadi menandai rute dengan tali rafia yang diikatkan di dahan pohon untuk mempermudah navigasi saat turun. Namun malang, ketika mereka hendak kembali, jejak tersebut menghilang. Hal ini menjadi awal mula kisah mereka tersesat.
Di persimpangan jalan setapak yang bercabang ke kiri dan kanan, mereka kebingungan memutuskan arah karena tidak adanya penanda. Dengan ragu, mereka akhirnya voting dan memilih jalur kanan. Jalur ini dipilih karena terdengar aliran air yang mengarah ke sungai. Dengan harapan sungai tersebut bisa membawa mereka ke pabrik air mineral di kaki gunung, mereka menyusuri jalur tersebut.
Namun perjalanan tidak berlangsung mudah. Mereka tidak menemukan pendaki lain selama perjalanan. Hadi dan teman-temannya terus mengikuti sungai hingga sore hari, tetapi tak sekali pun menemukan pos pendakian atau jalan besar yang biasa dilewati. Kondisi tersebut membuat mereka semakin cemas. “Kalau balik takut malah makin nyasar, kalau diteruskan enggak tahu akan sampai ke mana,” cerita Hadi.
Akhirnya mereka memutuskan untuk tetap mengikuti aliran sungai. Saat malam tiba, mereka mendirikan tenda darurat. Dengan sisa makanan yang semakin menipis, mereka memasak seadanya sebelum akhirnya beristirahat. Namun Hadi dihantui suara-suara aneh seperti raungan binatang buas sepanjang malam.
Pada pagi hari ketiga, sebuah pemandangan tak biasa muncul di depan mereka—seekor binatang besar menyerupai gorila dengan rambut panjang di bagian belakang tubuhnya. “Sepanjang belajar tentang fauna, saya belum pernah melihat makhluk seperti ini. Itu binatang asing,” ungkap Hadi, menyadari ada sesuatu yang janggal dengan hutan tempat mereka berada.
Perjalanan tetap dilanjutkan dari pagi hingga sore hari. Saat matahari mulai terbenam, mereka naik ke dalam hutan yang letaknya tidak jauh dari tepian sungai. Siklus itu terus berulang hingga pada suatu titik mereka menemukan sebuah jembatan besar di atas sungai. Di atas jembatan tersebut tampak aktivitas ramai—bus dan kendaraan hilir-mudik tanpa henti.
Selama perjuangan bertahan hidup di alam liar tersebut, keempat pendaki terpaksa memakan berbagai sumber makanan dari alam. Mulai dari tumbuh-tumbuhan liar, ular, ikan sungai, hingga kucing hutan menjadi santapan untuk menyambung hidup mereka hingga akhirnya keluar dari belantara Gunung Salak yang penuh misteri.
Baca Juga : Kisah Misteri: Suara Kereta yang Tak Kudengar Karna Makhluk gaib
