GADAIKREDITCEPAT.COM – Jepang dikenal memiliki salah satu tingkat bunuh diri tertinggi di dunia, dengan pria dan wanita dari berbagai rentang usia, mulai remaja hingga paruh baya, mengambil keputusan tragis ini. Salah satu cara yang sering dipilih adalah gantung diri, dan yang lebih mengerikan, ada satu hutan di Jepang yang menjadi lokasi favorit, dengan sekitar 500 kasus bunuh diri dilaporkan terjadi di sana. Apa yang membuat hutan yang tampak menawan ini menjadi pilihan yang begitu memilukan? Mari kita telusuri kisah dan misteri yang menyelimuti Aokigahara.
Tempat yang Terlanjur Terkenal
Aokigahara, hutan di kaki Gunung Fuji, awalnya hanyalah hutan biasa. Namun, semua berubah pada tahun 1960 setelah diluncurkannya novel oleh Kuroi Kaiju berjudul *Black Sea of Trees*, yang mengisahkan sepasang kekasih yang mengakhiri hidup mereka di hutan ini. Cerita tersebut diyakini menjadi pemicu meningkatnya jumlah kasus bunuh diri di Aokigahara.
Tidak lama setelahnya, buku kontroversial karya Wataru Tsurumui berjudul *Panduan Lengkap untuk Bunuh Diri* yang terbit pada tahun 1993 merekomendasikan Aokigahara sebagai lokasi ideal untuk mengakhiri hidup. Tragisnya, hutan yang seharusnya indah ini kini tercoreng oleh ratusan tragedi bunuh diri.
Ratusan Nyawa Melayang
Sangat disayangkan, buku tersebut sering ditemukan di dekat lokasi penemuan korban, menguatkan anggapan bahwa karya tersebut berkontribusi pada tingginya angka bunuh diri di hutan ini. Sejak tahun 1970, tercatat sekitar 500 kasus bunuh diri yang terjadi di Aokigahara. Angka ini mengingatkan kita bahwa dampak dari buku tersebut sangat nyata; misalnya, pada tahun 1998 ditemukan 74 jenazah, pada 2002 sebanyak 78, dan pada 2003 ada 100 jenazah. Tahun 2004 mencatatkan 108 kasus, sedangkan pada tahun 2010, 247 orang berusaha bunuh diri, 54 di antaranya berhasil.
Ini hanya sebagian dari kasus yang terlaporkan; diyakini masih banyak yang tidak terdeteksi.
Usaha yang Tak Memadai
Pengelola hutan tidak tinggal diam menghadapi fenomena yang menyedihkan ini. Berbagai papan pengumuman dan tanda larangan bunuh diri dipasang di banyak tempat, seperti:
“Hidup Anda adalah karunia yang berharga, ingatlah orang tua Anda,” atau “Berkonsultasilah pada pihak berwajib sebelum memutuskan untuk bunuh diri. ”
Namun, sayangnya, upaya pencegahan ini tampak belum berhasil dan tidak mampu menghentikan tragedi yang terjadi.
Temuan Tragis di Dalam Hutan
Warga sekitar Aokigahara merasa bahwa tingginya angka bunuh diri telah mencoreng citra hutan tersebut. Mereka berpendapat bahwa pandangan Aokigahara sebagai tempat indah untuk akhir hidup adalah sesuatu yang keliru.
Polisi dan petugas hutan kerap menemukan mayat dalam kondisi memprihatinkan, tidak jarang sudah tidak utuh lagi akibat dimakan hewan. Terkadang, mereka hanya menemukan tulang belulang di antara barang-barang yang ditinggalkan. Beberapa foto yang menunjukkan korban bunuh diri terikat tali gantungan pun pernah ditemukan, namun tidak etis rasanya untuk memamerkannya di sini. Yang pasti, situasi ini sangat memilukan.
Aokigahara, hutan angker yang menyimpan cerita kelam dan kesedihan bagi banyak jiwa yang telah pergi.
Baca Juga : Percaya atau tidak inilah Penampakan Hantu Paling Terkenal di Dunia