Diary Mystery Mystery Misteri Hotel Pondok Indah Bedugul: Cerita Angker di Tengah Pesona Bali

Misteri Hotel Pondok Indah Bedugul: Cerita Angker di Tengah Pesona Bali

Misteri Hotel Pondok Indah Bedugul: Cerita Angker di Tengah Pesona Bali post thumbnail image

GADAIKREDITCEPAT.COM – Pulau Bali, dengan pesonanya yang tiada duanya, selalu berhasil memikat wisatawan melalui keindahan alam, pura-pura megah, serta suasana spiritual yang khas. Namun, di balik panorama yang memukau, tersembunyi pula kisah-kisah menyeramkan yang menambah lapisan mistis pada Pulau Dewata. Salah satunya adalah cerita mengenai Hotel Pondok Indah, atau yang lebih dikenal sebagai P.I Bedugul Bali.

Berbeda dengan hotel-hotel lain, bangunan megah ini tak pernah dihuni sejak awal pembangunannya. Kisah misterinya pertama kali mencuat ke publik pada tahun 2015, lewat seorang wisatawan asing bernama Jacob Laukaitis yang tengah menjelajahi kawasan hutan di Bali. Ketika itu, ia menemukan sebuah hotel mewah yang terbengkalai, berdiri sunyi di tengah sekitaran yang sepi.

Hotel ini memiliki arsitektur khas Bali, tetapi daya hidupnya seperti lenyap. Kamar-kamarnya kosong, dinding catnya terkelupas, atapnya bocor, sementara lorong-lorong sempitnya terasa gelap dan mencekam. Di tangga-tangganya terhampar keheningan mutlak, sementara aula luas terlihat kosong dengan beberapa barang pribadi seperti sepasang sandal jepit yang tertinggal begitu saja. Salah satu kamar bahkan memperlihatkan wastafel kotor penuh debu, ditemani coretan di langit-langit bertuliskan “di sini ada hantu”.

Penemuan ini memantik rasa penasaran banyak pihak dan dengan cepat menjadi perbincangan hangat, bahkan hingga ke media internasional. Oleh warga setempat, hotel ini disebut sebagai Hotel Istana Berhantu, atau dalam bahasa Inggris dijuluki Ghost Palace Hotel.

Menurut laporan Asia One, hotel ini dibangun sekitar tahun 1990-an namun tak pernah resmi dibuka untuk umum karena dianggap berhantu. Bahkan ada klaim bahwa tragedi menimpa pembangunan hotel ini, dengan korban jiwa dari para pekerja proyek yang meninggal secara misterius. Teori lain menyebut bahwa pengabaian hotel disebabkan oleh kegagalan bisnis pariwisata dan bukan soal mistis semata.

Laporan Daily Star juga sempat menyoroti kemegahan hotel ini lewat fasadnya yang elegan dan kamar-kamar luas yang menawarkan balkon dengan panorama alam menakjubkan. Sayangnya, kemewahan itu kini tergerus waktu karena sebagian atap telah runtuh dan kayu-kayu struktur perlahan dilahap usia. Debu tebal di hampir seluruh sudut menandakan betapa lama bangunan ini telah ditinggalkan.

Meski hingga saat ini alasan pasti di balik terbengkalainya hotel ini masih dirundung ketidakjelasan, berbagai kisah spekulatif tetap beredar luas. Ada dugaan bahwa hotel ini dimiliki oleh Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, putra dari mantan Presiden Soeharto. Di sisi lain, beberapa sumber lokal meyakini bahwa bangunan tersebut awalnya dimiliki oleh seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang gagal menyelesaikan proyek karena kehabisan dana.

Beragam teori lainnya menyebutkan hambatan administratif serta masalah pada standar keamanan sebagai penyebab utama mengapa hotel mewah ini tidak pernah beroperasi. Bahkan isu mengenai proses pembebasan lahan yang bermasalah turut menjadi bagian dari teka-teki panjang cerita tempat ini.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, juga mengungkap bahwa banyak hotel-hotel besar menghadapi persaingan berat di Bali. Kehadiran penginapan sederhana seperti hotel kelas melati dan homestay seringkali lebih diminati wisatawan karena menawarkan pengalaman yang lebih terjangkau.

Hotel Pondok Indah Bedugul kini tidak hanya dikenal sebagai simbol kemegahan yang terabaikan, tetapi juga sebagai fenomena misteri penuh teka-teki di tengah pulau exotica ini. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita angker di balik dinding-dinding suramnya, keberadaan hotel tersebut menyimpan banyak tanda tanya bagi sejarah lokal dan menjadi destinasi urban legend yang menarik perhatian para pelancong pemberani. Bangunan sunyi nan megah itu berdiri seperti saksi bisu dari mimpi-mimpi besar yang kandas, atau mungkin—seperti yang banyak dipercaya—menyimpan kisah-kisah tak kasat mata di lorong-lorong sederhananya.

Baca Juga : Kisah Rahasia Stasiun Kaliwedi: Antara Cerita Rakyat dan Kenangan Suram di Cirebon

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post