GADAIKREDITCEPAT.COM – Kota Magelang, Jawa Tengah, adalah wilayah yang kaya akan peninggalan sejarah. Salah satu peninggalan yang penuh misteri adalah bunker di Kampung Kwarasan, Cacaban, yang menjadi saksi bisu perjuangan melawan penjajahan Belanda di masa lalu.
Terletak di tengah permukiman warga, bunker ini menyimpan suasana sunyi dan aura misterius. Lokasinya berada di Jalan Doreng Timur, Kwarasan, Cacaban, Magelang Tengah, dan hingga kini tetap menjadi bagian dari warisan sejarah yang terjaga.
Saat memasuki area bunker, atmosfer kesunyian begitu terasa. Aroma khas yang menyengat menyambut langkah pertama di pintu masuk, seakan memperkuat daya tarik mistis yang melekat pada tempat ini.
Di era penjajahan, bunker ini berfungsi sebagai tempat persembunyian warga dari ancaman penjajah Belanda. Namun, seiring berjalannya waktu, struktur ini kini terbengkalai dan dihuni oleh kelelawar. Terdapat tujuh kamar di dalam bunker yang kini dibiarkan kosong, menjadi bukti bisu kejayaan masa lalu yang mulai pudar.
Suharyati, seorang warga setempat yang tinggal dekat bunker, mengungkapkan bahwa bangunan ini sudah lama tidak digunakan. Ia menuturkan bahwa ia lahir pada tahun 1947 dan sejak saat itu bunker tersebut sudah dalam kondisi kosong. Pada masa operasionalnya, bunker ini dilengkapi aliran listrik 110 volt dan sumber air. Tetapi karena tidak lagi dihuni, aliran listrik akhirnya dicabut seiring perubahan ke sistem 220 volt.
Meski telah ditinggalkan selama puluhan tahun, bunker Kwarasan tetap menarik perhatian berbagai komunitas. Salah satu kisah menarik datang dari kunjungan Ki Sholeh Pati yang menggambarkan suasana di dalam bunker tersebut. Anehnya, dalam lukisannya muncul sosok menyeramkan yang menggambarkan entitas penghisap darah seolah-olah menghuni ruang-ruang gelap bunker ini.
Cerita mistis lainnya juga diceritakan oleh Sugi, adik dari Suharyati. Ia mengisahkan peristiwa aneh yang terjadi ketika seorang siswa SMA pernah mengalami kesurupan saat berada di bunker ini. Kejadian tersebut bahkan harus ditangani oleh seorang dukun. Selain itu, ketika pembangunan dilakukan di sekitar area bunker, ditemukan banyak tengkorak manusia di lokasi penggalian.
Saat menapaki pintu masuk ke dalam bunker, ketegangan langsung menyergap. Aroma kotoran kelelawar yang menyengat dan kegelapan pekat menciptakan suasana mencekam. Tanpa penerangan memadai, senter menjadi satu-satunya alat andalan bagi para pengunjung yang cukup berani untuk menjelajahi setiap sudut tempat ini.
Sepanjang perjalanan di dalamnya, suara kelelawar yang bergema menambah intensitas ketegangan. Dengan penglihatan terbatas oleh kegelapan total, pengalaman memasuki bunker benar-benar meninggalkan kesan mendalam bagi siapa saja yang mencoba menjelajahinya.
Bunker di Kampung Kwarasan, Cacaban, Magelang, adalah saksi sejarah panjang perjuangan rakyat Indonesia. Meski sebagian besar masyarakat mungkin telah melupakan keberadaannya, tempat ini tetap menjadi pengingat akan pahitnya masa penjajahan dan bagaimana sebuah struktur fisik dapat menyimpan begitu banyak kisah tak terungkap.
Baca Juga : Misteri Gedung Kuning Semarang: Perpaduan Kemegahan Sejarah dan Aura Mistis yang Membaur