GADAIKREDITCEPAT.COM – Di kaki bukit Pangalengan, terdapat sebuah batu yang menyimpan misteri, dikenal sebagai Batu Eon. Menurut kisah yang beredar di masyarakat, batu ini disebut-sebut tidak bisa dihancurkan bahkan dengan dinamit sekalipun.
Apa yang membuat batu ini begitu kuatnya? Hingga kini, pertanyaan itu masih membingungkan warga sekitar. Sementara banyak yang hanya mendengar kisahnya sekilas, mitos seputar batu ini tetap jadi perbincangan menarik.
Batu Eon berada di tengah kolam penampungan air PLTA Cikalong di Lamajang, Pangalengan, Kabupaten Bandung. Fasilitas PLTA ini sendiri merupakan salah satu sumber energi listrik utama untuk wilayah Jawa dan Bali.
Menurut Abah Ilin Darsyah, seorang tokoh adat Desa Cikondang di Lamajang, sejarah Batu Eon berkaitan erat dengan pembangunan PLTA pada tahun 1950-an. Sebelum diresmikan pada tahun 1961 oleh Presiden Soekarno, area tersebut dulunya merupakan persawahan.
Abah Darsyah mengisahkan, nama Batu Eon berasal dari seorang lelaki bernama Abah Eon yang terlibat dalam pembangunan PLTA tersebut. Ketika itu, Abah Eon mencoba menghancurkan beberapa batu besar untuk dijadikan material pembangunan. Anehnya, salah satu batu tetap utuh meski telah diledakkan dengan dinamit.
“Abah Eon dulu coba meledakkan batu itu. Dia buat lima lubang untuk menempatkan dinamit, tapi tidak ada ledakan sama sekali,” ujar Abah Darsyah.
Akhirnya, Abah Eon mencoba memasukkan dinamit langsung ke dalam salah satu lubang di batu tersebut. Namun, hasilnya tetap nihil. Tujuh hari setelah percobaan terakhir itu, Abah Eon dikabarkan meninggal dunia. Inilah awal mula batu tersebut dinamakan Batu Eon.
Dari cerita Abah Darsyah, diyakini bahwa Batu Eon berisi pusaka. Ia mendasarkan keyakinannya pada pengalaman masa kecilnya ketika menyaksikan seseorang memecahkan batu lain dan menemukan sebuah keris di dalamnya. Sayangnya, sebagian besar pecahan batu tersebut dihancurkan alih-alih disimpan sebagai artefak berharga.
“Abah ingat, waktu SMP pernah ada tukang pecah batu yang bermimpi untuk memecahkan batu tertentu. Ketika berhasil memecahkannya, dia menemukan sebuah keris di dalamnya,” kenangnya.
Selain itu, ia menyebut bahwa lokasi Batu Eon dulunya dipakai sebagai tempat semadi oleh Mbah Balu Tunggal, tokoh penyebar agama Islam di wilayah Lamajang pada abad ke-17. Daerah di sekitar batu tersebut sebelumnya dikenal sebagai Desa Nunggal sebelum berubah menjadi bagian dari Desa Lamajang.
Menurut Abah Darsyah, benda-benda pusaka yang terkandung di dalam Batu Eon mungkin merupakan peninggalan Mbah Balu Tunggal yang berasal dari Cirebon. Mbah Balu Tunggal adalah figur penting dalam penyebaran Islam di kawasan tersebut.
“Kalau di dalam batu itu ada pusaka seperti keris dan perkakas lainnya. Mungkin benda-benda itu yang bikin dinamit gak mempan,” paparnya lebih lanjut.
Hingga kini, misteri Batu Eon belum terpecahkan sepenuhnya. Cerita turun-temurun yang diyakini oleh masyarakat menjadi pengingat akan sejarah peradaban yang pernah ada di desa tersebut sebuah kisah lokal penuh nilai sejarah dan spiritualitas yang terus hidup dalam keyakinan mereka.
Baca Juga : Misteri Grojogan Sewu: Keelokan Alam yang Diselimuti Cerita Mistis dan Penampakan yang Begitu Kuat