GADAIKREDITCEPAT.COM – Pernahkah kamu merasakan sensasi horor yang mampu membuat bulu kudukmu berdiri? Bayangkan jika kisah mistis itu terjadi padamu secara langsung. Ini bukan hanya sekadar cerita dalam film, tetapi pengalaman nyata yang dialami oleh seorang pemuda bernama Radit. Dilansir dari YouTube @BANG BETZ illustration, Radit adalah seorang mahasiswa asal Jakarta yang melakukan perjalanan ke rumah pamannya di sebuah desa terpencil di Jawa Barat.
Sejak awal perjalanan, Radit sudah merasakan firasat yang tidak enak. Seorang ibu pemilik warung pinggir jalan memperingatkannya untuk tidak memasuki desa setelah jam tujuh malam. Peringatan itu bukan tanpa alasan, karena desa tersebut sedang diteror oleh sosok wanita misterius dengan lidah yang sangat panjang.
Namun, semangat anak muda dan rasa penasarannya membuat Radit nekat melanjutkan perjalanan.
Malam Mencekam di Desa Berawan
Saat Radit memasuki jalan desa yang menyeramkan, suasana langsung berubah drastis. Hening, sepi, dan tidak ada suara serangga, seperti ada sesuatu yang aneh di daerah pedesaan ini. Udara pun terasa berbeda, tanpa sehembus angin malam yang seharusnya menyejukkan.
Di tengah perjalanan, terdengar suara perempuan dari arah pepohonan. Bulu kuduknya meremang, tetapi ia tetap melaju dengan motornya. Hingga tiba di tikungan terakhir sebelum memasuki desa, ia melihat sebuah pohon kelapa yang menarik perhatiannya.
Ada sesuatu yang bergerak di batang pohon itu. Awalnya, Radit mengira itu adalah ular yang melilit. Namun, ketika ia melihat lebih dekat, ternyata itu adalah lidah wanita misterius yang menjulur panjang. Tatapannya melayang ke atas, dan di sana ia melihat sosok wanita berbaju putih dengan rambut panjang yang mengerikan.
Yang paling menakutkan bukan hanya penampilannya, tetapi lidahnya yang panjang, hampir menyentuh tanah. Dalam keadaan panik dan ketakutan, Radit kehilangan kendali dan jatuh dari motornya. Gelap. Ia pingsan di tempat.
Ditemukan Dekat Pohon Kelapa
Radit terbangun di rumah pamannya, Mang Umang, yang langsung mengungkapkan kekhawatirannya karena Radit pulang larut malam. Ternyata, saat pagi tiba, Radit ditemukan oleh warga desa dalam keadaan tidak sadarkan diri di dekat pohon kelapa, tempat sosok menakutkan itu muncul.
Mang Umang kemudian menceritakan bahwa desa ini memang sedang diteror oleh makhluk gaib, yang diyakini muncul setelah kematian seorang dukun tua bernama Nyai Jagat dan cucunya, Lia. Keduanya ditemukan tewas dengan lidah menjulur keluar, dan penyebab kematian mereka hingga kini masih menjadi misteri. Sejak saat itu, desa terkutuk ini mulai dihantui oleh sosok menakutkan yang dipercaya sebagai roh mereka.
Malam Kedua: Teror Kembali Hadir
Ketika malam tiba, suasana desa berubah seketika menjadi kampung yang sepi. Warga memilih untuk berdiam di rumah, dan yang aneh, mereka menaruh garam serta gula merah di depan pintu rumah mereka.
Curiosity Radit membawanya untuk bertanya pada Mang Umang. Ternyata, ini adalah ritual yang dilakukan warga untuk mencegah agar “nenek” tidak datang meminta garam dan gula merah.
“Kalau malam ini ada yang mengetuk pintu, jangan sekali-sekali kamu intip dari jendela, apalagi membukakan pintu! ” perintah Mang Umang dengan ekspresi serius.
Pada pukul 11 malam, saat Radit berbaring di kamarnya, ia mendengar bisikan dan obrolan samar dari luar rumah. Suara tersebut terdengar seperti percakapan antara seorang nenek dan wanita misterius. Rasa penasaran mengalahkan ketakutannya, dan Radit pun nekat mengintip dari jendela.
Di situlah ia melihatnya. Sosok nenek bungkuk bersama seorang wanita berlidah panjang yang kemarin malam ia lihat di pohon kelapa. Pengalaman yang dialami Radit di Desa Berawan bukanlah sekadar kisah horor biasa, melainkan sebuah peristiwa nyata yang mampu menggetarkan bulu kuduk.
Sosok wanita berlidah panjang yang meneror warga desa itu masih menjadi misteri hingga kini. Apakah ia benar-benar arwah Nyai Jagat dan cucunya yang meninggal dalam keadaan misterius? Atau ada kisah mistis lain dari desa terkutuk ini yang belum terkuak? Yang jelas, teror tersebut terus menghantui penduduk. Tradisi menabur garam dan gula merah setiap malam menjadi bukti bahwa mereka hidup dalam ketakutan yang mendalam.
Jadi, jika suatu saat Kamu mengunjungi desa terpencil dengan berbagai aturan aneh, ada baiknya untuk mendengarkan peringatan dari warga setempat. Karena siapa tahu, ada sesuatu yang tak terlihat yang mengawasi langkahmu.
